Beragama
10.10.21
Kami merasa beruntung bisa lahir dengan lingkungan keluarga agamis. Pernah mengenyam bangku madrasah, pernah mondok di pesantren, aktif di PII dan lingkungan HMI. Kami sangat meyakini keterkaitan agama dalam mengatasi permasalahan hidup manusia dan solusi terbaiknya.
Apabila kita ingin keluar dari masalah hidup, yang pertama kita lakukan adalah mencari solusi melalui Tuhan Sang Pencipta, Sang Penguasa, Sang Pemberi Solusi dan Maha Mengetahui semua urusan kehidupan kita.
Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (QS alBaqoroh: 282).
Kebahagiaan adalah sesuatu yang paling dicari manusia, menjauhkan hidup dari kecemasan, ketakutan dan duka cita. Agama mengajarkan hanya satu jalan utk mencapainya yaitu beribadah kepada Allah, dlm ketaatan utk mendapatkan ketaqwaan.
Bertaqwa itu beragama yang benar akan mampu mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia, karena segala urusan bisa menjadi mudah (QS athThalaq : 4), selalu ada jalan keluar ketika menghadapi kesulitan (QS athThalaq: 2), diberikan rizki dari jalan yang tiada terduga (QS athThalaq: 3), akan diwarisi bumi tempat kita berpijak oleh Allah (QS alAnbiya' : 105) dan mendapatkan pembelaan atau perlindungan dari Allah Ta’alaa (QS al-Jatsiyah: 19) serta hidupnya diberkahi oleh Allah Ta'ala.
Kisah bunda Maryam binti Imran mengajarkan kita bahwa solusi datang dari arah yang tak diperhitungkan. Pernahkah ada dalam bayangan kita saat seorang bayi laki-laki yang baru berusia satu hari itu mampu membela kesucian ibundanya dan membukam pengadilan rakyat yang menghujat kehamilan tanpa ayah.
Identitas ketaatan beragama adalah kalimat awal yang terucap dari sang bayi, "Sesungguhnya aku adalah _hamba Allah,_ DIA memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi." (terj QS Maryam: 30). Allahu a'lamu bishowab
Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)
