Berbagi Solusi
28.10.21
Demi Allah, tak pernah Allah itu meninggalkan kita. Sesungguhnya kitalah yang tak mau mendekati-NYA. Terlalu picik, mereka yang ingin menjalani kehidupan tanpa memperdulikan yang lain. Kita ini makhluk sosial, yang saling membutuhkan dan akan meraih kesempurnaan bila saling memberikan manfaat kepada pihak lain.
Dunia itu ibarat roda dengan waktu yang terus berputar. Bila kita mau menanam, insya-Allah akan menuai. Allah akan berbuat adil atas siapa pun yang mengulurkan tangan kebaikan. Semua kebutuhan dasar kita sebagai manusia akan dipenuhi-NYA.
Tak perlu membandingkan kehidupan yang kita jalani dengan kehidupan mereka yang lebih makmur dunianya. Tak pantas kita melampiaskan kemarahan kepada Allah karena mendapati kehidupan yang berat dan sulit. Bukanlah solusi menjauh dan berlari meninggalkan Allah, karena tak ada daya dan kekuatan kecuali hanyalah milik-NYA.
Kecemasan kita itu seperti kursi goyang. Tak pernah membawa kita maju selangkah. Allah itu sesuai persangkaan kita kepada-NYA. Tak akan pernah membiarkan kita dipermainkan Iblis dan dunia selama ketaatan, keyakinan dan ketaqwaan kita hadirkan.
Kisah Nabi Ya'qub berbagi solusi bisa menjadi teladan. Mengandalkan makhluk itu akan mengecewakan, kehilangan Allah adlh kehilangan semuanya. Orang-orang beriman itu tidak boleh berputus asa, dan terbaik adlh berbagi solusi, meneguhkan keimanan dan menunggu pertolonganNYA.
Dia (Nabi Ya'qub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir (QS Yusuf: 86-87)._Allahu a'lamu bishowab._
Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)
