Bersabarlah
15.10.21
Al Qur'an menyebuntukan kata sabar sebanyak 70 kali. Syarat utama para Nabi itu memiliki sifat sabar (lihat QS al-Ahqaf: 35). Ketidaksabaran itu bukti kelemahan jiwa seseorang, kebodohan dan kerapuhan hati karena rasa sedih yang berkepanjangan.
Allah sangat memuji orang-orang sabar sebagai golongan mereka yang beriman dan bertakwa. Allah meminta segenap hambaNYA supaya menjadikan sholat dan sabar sebagai media pelipur lara, solusi atas semua urusan.
"Dan mohonlah pertolongan terhadap Allah SWT dengan sabar dan sholat" (QS Al Baqoroh: 45)
Allah mencintai orang-orang yang bersabar, DIA akan selalu dekat dengan mereka yang bersabar, memberikan kebahagiaan pada orang-orang yang bersabar, serta Allah akan memberikan pahala dan ganjaran yang tanpa batas bagi orang-orang yang bersabar.
Sabar adalah ketabahan menghadapi kenyataan yang terjadi, kemampuan mengendalikan emosi dan tidak panik.
Kesabaran merupakan sifat tenang menerima kenyataan dan kesadaran untuk memikirkan mengapa kejadian itu berlangsung, apakah penyebabnya dan berusaha mengatasi dengan cara sebaik2nya.
Orang sabar itu penuh perhitungan, keimanan yang dimiliki akan menuntunnya bersikap tawakal, terus melakukan perbaikan dengan menjauh dari hal-hal penyebab kegagalan, tak berhenti untuk belajar dari pengalaman agar mampu melakukan antisipasi atas kegagalan serupa. Pantang bagi mereka masuk lubang yang sama, kehilangan tongkat dua kali.
Bersabarlah, artinya berbaiksangkalah kepada Tuhanmu, semua pemberian dan karunia dari-Nya adalah nikmat dan terbaik bagi kita. Orang sabar itu tak ada keluh kesah apalagi putus asa. Tak ada kelemahan, kekurangan dalam kehidupan mereka. Semua keadaan hidup anugerah terbaik, karena tak mungkin Allah memberi beban diatas kemampuan manusia.
Sabar adalah ketrampilan dan ilmu level tinggi. Belajar sabar itu setiap hari, latihannya setiap saat, ujian kesabaran sering mendadak, pembelajarannya seumur hidup. _Sabar itu gak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar_ (Abdurrahman Wahid)._Allahu a'lamu bishowab._
Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)
