Skip to main content

Dakwah bil Hikmah

Kekuatan ilmu dan hikmah itu bisa menjadi wasilah diantara cara untuk mengajak dan menegakkan kebenaran. Kebenaran tak boleh hanya di buku-buku dongeng, dalam kitab-kitab yang hanya terpajang di perpustakaan saja.

Kebenaran itu harus diperjuangkan. Berjuang itu menuntut pengorbanan, ilmu dan hikmah.

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan _kebenaran_ karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa..." (terj. QS anNisa': 135)

Orang-orang jahat itu tak pernah suka dengan kebenaran, hanya orang-orang baik yang ingin memperjuangkan kebenaran. Kembali kepada kebenaran itu lebih baik daripada bertahan dalam kebatilan. Kehormatan, kemuliaan akan diperoleh oleh mereka yang kembali kepada kebenaran.

Urusan benar dan salah, baik dan jahat atau perkara yang haq dan perkara batil itu tak akan berhenti, tak akan berakhir dan tak akan hilang di dunia ini. Sebagian kita mengutuk kejahatan, sebagian yang lain mendamaikannya, mencarikan solusi untuk "hidup bersama" dan ada pula yang mendakwahkan kebenaran kepada mereka yang jahat supaya menjadi baik.

Dakwah itu berarti menyeru atau mengajak. Dakwah bisa dilakukan dengan perkataan dan perbuatan dalam beragam media. Tujuan dakwah itu mengajak manusia kepada kebaikan dan perbaikan. Para nabi berdakwah tak kenal lelah. “Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah mendakwahi (menyeru) kaumku malam dan siang.” (terj. QS Nuh: 5). Sejarah mencatat Nabi Nuh tidak berhasil mengajak kaumnya, mayoritas mereka kabur dan meninggalkan kebenaran.

Sebagai _Abdullah,_ hamba Allah kita punya kewajiban menyampaikan kebenaran, berdakwah. Dakwah itu mengajak bukan memaksa. Tak ada paksaan dalam beragama. Tak ada kegelapan yang lebih mengerikan daripada kesesatan dan kemusyrikan. Allah SWT Maha Kasih Sayang dengan mengirimkan para nabi utusan-utusanNya dan para da'i untuk menyalakan lilin, membawa cahaya.

Sahabat Umar alFaruq, Sang Pembeda yang haq dan batil itu pernah memberikan nasehat, "Orang cerdas itu bukan sekedar tahu yang baik dan yang buruk, melainkan yang mengetahui yang terbaik dari dua keburukan". Ada kalanya ada cabang pohon yang tak lurus, bila diluruskan akan patah. Rawat baik2 pohon dan jaga cabang2 bengkok itu supaya tak "mengganggu", insya Allah pohon itu tetap akan bisa berbuah._Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar