Skip to main content

Maulid Nabi

Sejak lama negara kita menjadikan hari Maulid Nabi yang bertepatan tiap tanggal 12 Robi'ul Awwal menjadi hari libur nasional. Maulid Nabi adalah memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi bagi umat Islam di berbagai belahan dunia, sebagaimana di Indonesia.

Peringatan Maulid Nabi merupakan momentum membangkitkan dan menjaga semangat perjuangan Nabi pada diri umat.

Perayaan Maulid Nabi itu tak ditemukan era masa sahabat, tabiin, hingga tabiit tabiin, dan empat imam mazhab (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii, dan Imam Ahmad). Generasi yang jelas sangat mencintai dan mengagungkan Nabi. Orang-orang yang paling bersemangat dan menghayati setiap ajaran-ajaran yang diwariskan oleh Nabi Muhammad.

Maulid Nabi dipercaya pertama kali muncul di zaman Shalahuddin al-Ayyubi (1193 M). Shalahuddin menganjurkan kita untuk melaksanaan perayaan Maulid Nabi agar bangkit semangat ruh jihad di kalangan umat. Kala itu, Shalahuddin dan umat Islam berada dalam era perang salib.

Umat Islam dalam sejarah banyak berjihad melalui perang. Perang itu memang diperbolehkan namun jangan disalah artikan sekedar melakukan kekerasan. Ajaran agama memberi aturan yang sangat ketat dan harus sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Pahlawan Nasional Hadratus-syaikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 pernah menyerukan resolusi Jihad terhadap pasukan sekutu, resolusi jihad ini menggerakkan Pondok Pesantren, para santri, para kyai keluar berperang melawan tirani penjajah, mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hal ini menjadi salah satu cikal bakal yang membuat Indonesia bisa berdaulat dan merdeka sepenuhnya.

Membangkitkan semangat jihad itu bukan hanya perang, mengangkat senjata dan melawan musuh. Jihad itu ibarat lingkaran, yang utama membela kehormatan dan harga diri bisa dengan berperang, ada juga jihad menuntut ilmu, menegakkan kebenaran, membela kaum lemah terhadap pemimpin yang lalim, dan lainnya.

Berjihad itu tergantung waktu dan keadaannya, kemudian disesuaikan dengan bentuknya.

Spirit ruh jihad bagi kita saat ini adalah ruh bersungguh-sungguh, penuh semangat perjuangan, kerja keras, membangun jiwa patriotik, rela berkorban untuk membangun bangsa lebih maju dan mulia.

Indonesia adalah negeri yang aman dan damai, bukan negeri yang sedang berperang. Ruh jihad utama para pembelajar adalah terus menuntut ilmu, peperangan kita adalah melawan kebodohan dan kemalasan.

Ruh jihad yang perlu dikobarkan di kalangan pekerja, pegawai dan wira usaha adalah mencari nafkah secara halal, menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi banyak orang, dan yang kita perangi adalah kemiskinan serta kefakiran.

Mengenang maulid Nabi, mari kita bangkitkan semangat ruh jihad kita sebagaimana keteladanan yang telah ditunjukkan baginda Nabi Muhammad SAW, tanpa itu kita akan menjadi kaum yang lemah, bodoh dan hina._Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar