Skip to main content

Wanita Mulia

Pagi itu, kami beruntung berkesempatan merayakan acara maulid bersama warga binaan panti pelayanan sosial wanita "Wanodyatama" Jawa Tengah di Surakarta.

Para ibu, istri dan pemudi-pemudi berjumlah 90an ini diisolasi untuk mendapatkan pembinaan karena dianggap "penyakit" dan nakal di tengah-tengah masyarakat kita.

Menatap wanita-wanita ini, tak bisa lepas dari para lelaki hidung belang yang punya peran strategis menjerumuskan mereka dalam penderitaan.

Dunia kerja bagi kaum wanita bisa sangat kejam, terkadang hanya memanfaatkan kemolekan tubuh, kecantikan wajah, halusnya kulit kaum hawa untuk pemikat dan penarik klien atau pelanggan.

Tak masalah menjadi wanita karier, selama yakin bisa memberi porsi yang adil bagi keluarga, anak dan suami serta bisa menjaga diri dan kehormatan saat berbaur dengan sejawat kerja.

Seringkali kita menyaksikan banyak wanita karier yang bekerja keras mengejar karier harus tertati-tatih untuk mendapatkan harkat, kehormatan dan fitrah sebagai perempuan. Kekuatan fitrah terbesar perempuan itu sejatinya sebagai ibu dan istri.

Kedudukan menjadi ibu benar-benar milik wanita saja. Mengandung, melahirkan, menyusui dan merawat anak-anak agar tumbuh generasi yang terpenuhi kasih sayangnya.

Wanita-wanita itupun punya naluri sebagai istri setia yang mendampingi suami. Tugas sebagai wanita rumahan, ibu rumah tangga itu tak kalah penting dan semulia usaha mencari nafkah diluar rumah.

Menjadi ibu adalah kemuliaan. Sangat besar peran ibu dalam pembentukan generasi berkualitas.

Ibu merupakan sosok awal yang berinteraksi dengan anak, manusia pertama yang memberikan rasa aman, yang dipercaya dan paling didengar petuahnya oleh anak-anak. Bahkan surga itu di telapak kaki para ibu.

Saat wanita menjadi istri, kesuksesan suami sangat ditentukan oleh mereka. Istri sholehah sangat taat kepada Allah SUBHANAHU WATA’ALAA dan suaminya.

Mereka memelihara hak suami mereka, menjaga kemaluan mereka, serta memelihara segala rahasia dan benda-benda milik suami mereka. Sebagai imbalannya, Allah SUBHANAHU WATA’ALAA akan senantiasa menolong mereka.

Saksikanlah bahwa disisi lelaki yang sukses itu ada _wanita mulia_ yang mendampinginya, bisa ibu atau istrinya. Namun yakinilah bahwa disisi lelaki yang terpuruk dan gagal kehidupannya itu ada wanita-wanita nakal disekelilingnya yang bukan ibu ataupun istrinya._Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar