Anak Sholeh
6.11.21
Beberapa hari ini ada kisah miris setelah surat pernyataan yang dibuat anak-anak
Ibu Trimah (65 thn) untuk Panti Jompo di Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur tersebar viral di medsos. Tiga anak kandung menyatakan sepakat menyerahkan perawatan orang tua mereka ke Panti Jompo dikarenakan kesibukan masing-masing. Naifnya, mereka juga menyerahkan segala urusan ke panti jika sang ibu meninggal dunia di kemudian hari.
Saudaraku, masihkah kalian memiliki orang tua? Keberuntungan besar diantara kita apabila orang tua masih hidup. Merekalah manusia "keramat" anugerah Allah untuk kita. Bahagiakanlah mereka niscaya kesuksesan hidup akan mendatangi kita. Muliakanlah mereka, insya Allah kita akan mendapatkan kemuliaan.
Ibu itu telah menanggung beban beratnya sejak mulai hamil, lemah yang bertambah lemah, melahirkan dengan susah payah dan sampai menyapih membesarkannya (lihat QS Luqman: 14 dan QS alAhqaf: 15).
Berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua adalah kewajiban dan keniscayaan. Berbuat baik itu berupaya sungguh-sungguh membuat mereka ridho. Allah meridhoi hambaNYA manakala orang tua ridho padanya.
Memperlakukan kedua orang tua secara ma'ruf, memberikan ketenangan dan rasa nyaman. Mengucapkan perkataan2 yang baik, santun dan mulia. Merendahkan diri terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang.
Kebahagiaan orang tua akan anak yang sholeh tak hanya saat menimang, mendidik dan menyaksikan kesuksesan anak-anak itu. Kebahagiaan utama bisa menjadi bekal amal "jariyah" menghadap Allah.
Ikhtiar kita berusaha menjadi anak sholeh, insya Allah saat akan berbalas amanah dan karunia anak-anak yang sholeh pula. Belajar dari Nabi Ibrahim di Syam saat belum mendapatkan anugerah anak. Beliau senantiasa berdoa kepada Allah agar mendapat rezeki seorang anak yang shalih yang menaati Allah, menjalankan agama-NYA, dan membantu mendukung beliau menyebarkan agama Allah.
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang sholeh (QS As Saffat: 100)._Allahu a'lamu bishowab._
Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)
