Beragama
17.11.21
Prof Syed Muhammad Naquib al–Attas dalam buku yang berjudul _Prolegomena to The Metaphysic of Islam_ menguraikan definisi agama dalam Islam diambil dari kata _diin._ Asal katanya _dayana._ Kata ini bisa berubah menjadi _dayn_(utang).
Manusia itu berutang (dayn) kepada Allah SWT, karena telah dianugerahi kehidupan. Beragama itu memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan atau _daynunah._ Kata _dayana_ bisa berubah menjadi _idanah_ yang berarti keyakinan. Menjalankan kewajiban harus didorong keyakinan yang kuat.
Orang beragama hidup bermasyarakat menempati desa/ kota atau _madinah_ (bahasa Arab). Kota itu memiliki pengatur/pemerintah, yang disebut _dayyan._
Kata _dayana_ jg bisa berubah menjadi _maddana_ yang berarti membangun atau menemukan kota, membuat menjadi beradab, memperbaiki, dan memperlakukan dengan manusiawi. Bisa juga berubah menjadi _tamaddun_ yang berarti peradaban. Beragama menunjukkan kehidupan yang beradab.
Ada orang-orang yang beragama hanya dalam tataran meyakini Tuhan sebagai Pencipta dan Pengatur Alam Semesta. Bagi mereka, semua dalam kendali-NYA, selamat-celaka atau sejahtera-sengsara.
Diantara kita ada jg yang beragama pada tahap ritus formal, menunaikan kewajiban2 ibadah. Sholat, puasa, zakat sampai ibadah haji dilaksanakannya. Beragama ada pula secara bebas, tak mau terikat dengan aturan. Fakta dalam beragama ada yang rajin ibadah tapi perilakunya tercela atau sebaliknya.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah _wasilah_ (jalan) utk mendekatkan diri kepada-NYA, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalanNYA, agar kamu beruntung (QS alMa'idah: 35)
Perintah mencari jalan 'wasilah' utk mendekat kepadaNYA dengan beramal sesuai apa yang diridhoiNYA. Beragama adalah mengintegrasikan tata keimanan, peribadatan serta tata laku dan pergaulan dalam kehidupan. Amal2 sholeh yang kita lakukan yang semata2 mengharapkan _ridho_ Allah, insya Allah akan melapangkan jalan utk mendekat kepadaNYA. Beragama menurut Islam adalah berserah diri, pasrah utk melalui jalan yang telah dibentangkanNYA supaya tercipta suasana damai, sejahtera dan bahagia dalam tatanan hidup tak terpisahkan antara iman, ibadah, muamalah dan akhlak. _Allahu a'lamu bishowab._
Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)
