Skip to main content

Memilih Syukur

"Ini adalah bagian dari karunia Allah, untuk mengujiku apakah aku bersyukur ataukah kufur akan nikmat-Nya", Ungkapan Nabi Sulaiman menyikapi nikmat pemberian Allah SWT terhadapnya. Sangat berbeda atas klaim Qorun yang dianggap penuh keangkuhan, sombong dan takabur akan harta berlimpah yang diperolehnya, "Sesungguhnya aku mendapatkan harta itu, karena ilmu yang ada padaku".

Bersyukur itu mengakui kebajikan. Bersyukur mengandung makna berterima kasih kepada pihak yang telah berbuat baik atas kebajikan yang diberikannya. _Syakartullaha,_ berarti mensyukuri nikmat Allah. Lawan kata syukur adalah kufur, mendustakan atau mengingkari nikmat. _Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur_ (terj. QS al-Insan: 3).

_Syakur_ itu adalah derajat tertinggi dari hamba2NYA yang mau memilih dan terpilih hidup dalam kebersyukuran. Tak banyak yang memiliki kemampuan kuat untuk melihat atas nikmat yang ada. Rasa syukur benar-benar mendarah daging atas semua episode perjalanan hidupnya. _Dan sedikit di antara hamba-hambaKu yang syakur (berterimakasih)_(terj. QS Saba: 13).

AlQur'an banyak mengingatkan kita akan kenikmatan yang patut disyukuri dan ditampilkan melalui beragam redaksi, diantaranya:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

Dan apa saja nikmat yang ada padamu dari Allah-lah datangnya (QS anNahl: 53)

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya. (QS anNahl: 18).

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Maka ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku (QS alBaqarah: 152).

Seringkali kita mengingat, memuji Allah hanya saat ada masalah menimpa, saat-saat sulit dan sempit dalam kehidupan. Namun pada saat lapang, bahagia, keceriaan dan kesenangan kita lupa sujud bersimpuh memuji-NYA, pujian ekspresi rasa syukur.

Terkadang hidup yang kita keluhkan adalah hidup yang sangat didambakan oleh orang banyak. Semoga kita mampu berupaya menjadi hamba _syakur,_ hamba yang tulus dan sadar mengucapkan terimakasih kepada Tuhan yang telah memberi kehidupan ini, serta mampu mengoptimalkan kemanfaatan nikmat2 yang ada kepada sesama makhlukNYA._Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar