Skip to main content

Sadar dan Sabar

Ingat Allah Ta’alaa seringkali baru terjadi saat seseorang mendapatkan permasalahan hidup yang menjadikan dunia semakin terasa sempit. Saat kita sakit, rintihan tangis dengann menyebut nama Allah sangat dominan. Saat miskin, banyak doa-doa yang kita panjatkan tak kenal waktu dan tak kenal lelah.

Ada banyak hal yang menjadikan hidup kita sempit. Saat anak-anak susah diatur dan diarahkan, istri atau suami yang egoistis. Perkembangan sosial, politik dan ekonomi yang tak sesuai harapan.

Beban hutang tak kunjung berkurang, harga-harga kebutuhan pokok terus meningkat dan mulai tak terjangkau. Berita-berita yang menyesakkan hati tentang pemangku kuasa yang terus mencari peluang memperkaya diri di saat rakyat menderita karena bencana dan pandemi.

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلَّا بِاللّٰهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ

Dan bersabarlah dan tidaklah kesabaranmu melainkan semata-mata dengann pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekufuran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan (QS. An-Nahl: 127)

Tak mudah bersabar, karena tidaklah ada kesabaran pada diri kita melainkan dengann pertolongan-NYA. Kesabaran itu harus disertai kesadaran. Menghadapi musibah dunia, kesempitan hidup dan persoalan hidup yang makin hari makin komplek haruslah disadari bagian dari ketetapan dan ijin Allah (lihat QS alHadid: 22 dan atTaghabun: 11).

Sadarilah dan bersabarlah bahwa sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-NYA kita kembali. _Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepadaNYA-lah kamu meminta pertolongan_ (terj. QS AnNahl: 53). _Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar