Skip to main content

Belum Ikhlas

"Sholat itu mudah. Puasa itu ringan. Yang berat adalah tersenyum saat disakiti, sabar saat menderita, ikhlas saat kehilangan". Kata-kata di cover buku berjudul _Tuhan, Kenapa Aku Belum Ikhlas?_ membuatku tertarik membayar di kasir untuk memiliki buku tipis itu.

Tulisan-tulisan sederhana dalam buku yang ditulis oleh A.K itu berupa nasehat-nasihat yang sering kita dengar sehari-hari. Kita memang butuh banyak menerima nasehat, dengan berbagai macam cara, dengan berbagai sudut pandang dan dari berbagai pihak.

Naluri emosi dan suasana hati kita seringkali naik turun. Demikian pula iman kita. Saat emosi naik, iman turun diri ini sulit menerima nasehat, kita merasa paling hebat dan benar. Namun saat emosi turun, iman naik sangat mudah diri ini menerima nasehat.

Bila bertemu waktu luang, sempatkanlah membaca buku "kebaikan", mendengarkan ceramah agama di berbagai media sosial termasuk membaca kuliah dhuha ini. Kita tak pernah mampu menebak cara kerja Allah memberikan hidayah dan menguatkan iman. Allah SWT terus ingin "berbicara" dengan kita di tengah-tengah kebahagiaan bahkan dlm kesulitan hidup yang kita jalani.

Belum ikhlas. Ikhlas itu kondisi hati tertinggi dimana kita bisa lapang menerima segala yang terjadi (baik-buruk) karena meyakini bahwa peristiwa yang terjadi semua hanyalah ujian Allah SWT.

Belum ikhlas. Saat kita beribadah hanya itu urusan dunia, bekerja hanya mengharapkan penghasilan rupiah, berbuat baik karena ingin pujian. Ikhlas itu saat kita bisa memasrahkan jiwa raga sepenuhnya kepada Sang Pencipta.

Insya Allah, tanda2 keikhlasan itu memudahkan berlalu kesedihan hidup yang berkepanjangan saat ditimpa ujian, musibah dan bencana alam. Benar hati yang ikhlas itu ada kerelaan hati memaafkan bahkan mendoakan kebaikan atas orang-orang yang menyakiti dan merendahkan kita.

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الإِيمَانَ

Siapa yang cintanya karena Allah, bencinya karena Allah, memberinya karena Allah dan tidak memberi pun karena Allah, maka sungguh telah sempurna keimanannya (HR. Abu Dawud)._Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar