Skip to main content

Bencana Semeru

Viral di whatsapp maupun media sosial yang memperlihatkan rekaman video warga yang menyelamatkan diri dengan latar kepulan asap tebal dari Gunung Semeru. Mencekam terlihat suasana gelap yang penuh dengan abu dan asap tebal menutupi langit. Benar, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah mengalami erupsi besar pada Sabtu (4/12/2021) pkl 15.20 WIB.

Pemaknaan bencana itu mengacu pada sebuah peristiwa kecelakaan besar atau peristiwa alam yang menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa ( _disaster:_ Kamus Oxford). Bencana alam seperti meletusnya Gunung Semeru adalah fenomena yang kerap mewarnai kehidupan manusia dari dulu, kini dan hingga nanti. Bagian dari _sunnah ilaahiyah,_ keniscayaan Allah SWT untuk menguji kita bersama.

Allah menciptakan sebuah bencana untuk mengingatkan kpd umat manusia agar terus ingat kpdNYA. Bagi siapa saja yang dipercaya dan menjalankan perintah-Nya, akan diberikan keselamatan dalam menghadapi bencana tersebut, namun tidak bagi yang sebaliknya. _Dan (ingatlah) pada hari (ketika) langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan (secara) bersamaan. Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan yang Maha Pengasih. Dan itulah hari yang sulit bagi orang2 kafir_ (terj QS al-Furqan: 25-26)

Pada retorika umum bencana diartikan sebagai ujian bahkan dimaknai akibat perbuatan dosa. Bencana alam itu cara Tuhan menghukum karena dosa-dosa kita. AlQur'an berkisah kaum Nabi Luth atau Nabi lain yang umatnya dihancurkan dari berbagai sisi. Ada penduduk kota yang sholeh diselamatkan dari hukuman Allah. Bencana itu dekat dengan adzab Allah SWT. Mereka yang dzalim dan aneka perilaku yang menyekutukan Allah akan hadir peringatan juga adzab yang keras.

_Maka masing-masing (mereka itu), Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri_ (terj QS Al-Ankabut: 40)

Tidak ada yang bertanggung jawab atas dosa apa pun kecuali dosa sendiri. ".._Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kpd dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kpd Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakanNYA kpdmu apa yang kamu perselisihkan."_ (terj. QS. Al-An'am: 164)

Mari kita jadikan bencana2 itu sebagai ladang amal saleh. Kesempatan terbuka lebar bagi kita untuk menunjukkan solidaritas persaudaraan antar sesama. Gunung Semeru dan bencana2 yang hadir di negeri ini adalah ujian dan peringatan. Ujian kesabaran bagi korban dan ujian bagi "kita" apakah mau membantu atau tidak. Bencana itu jg peringatan, kapan pun bisa terjadi dan bisa menimpa siapa pun. Sudah siapkah kita dalam pertaubatan atas dosa dan kemaksiatan? _Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar