Skip to main content

Hidup Penuh Arti

Bukan lezat makanan yang prioritas tapi nilai gizinya. Bukan gemerlap pakaian tapi fungsinya. Bukan kemegahan rumah tapi kenyamanannya. Bukan kuantitas rezeki tapi barokahnya. Bukan tinggi gelar keilmuan tapi kemanfaatannya. Bukan prestasi jabatan kekuasaan tapi kontribusi kepada masyarakat.

Kita, manusia ini adalah makhluk sosial. Kita tak sekedar hidup memenuhi kebutuhan diri sendiri namun juga sangat membutuhkan keluarga, tetangga dan teman-teman. Apabila kita hidup dengan banyak teman, insya Allah akan lebih menyenangkan dan membahagiakan. Kebahagiaan akan semakin bertambah bila bisa berbagi sesama.

Agama mengajarkan seseorang berbagi itu dengan cara bersedekah. Sedekah diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah”, berasal dari kata _sidq_ (sidiq) yang berarti “kebenaran”. Sedekah itu upaya berbagi kebaikan dengan mengoptimalkan kemampuan diri agar seseorang merasa lega telah berbagi kebahagiaan. Inilah hidup yang dlm kebenaran.

Eksistensi diri ini ditentukan oleh bagaimana kita bisa memberi manfaat kepada orang lain. Adakah diri kita berguna bagi orang lain, atau malah sebaliknya, menjadi parasit buat yang lainnya. Setiap perbuatan yang kita tanam, maka akan kembali kepada kita yang berbuat.

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ

Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri (QS Al-Isra:7)

Hidup kita ini hanya sekali, pilihlah kehidupan yang penuh makna dan arti. Banyak bersedekah, memberi kontribusi untuk sesama. Jasad boleh terbujur kaku dlm kubur namun nama tetap abadi. Kehidupan di dunia dicintai manusia, karena kita menjadi "besar" karena mendedikasikan hidup untuk menebar kasih, sayang dan cinta kepada sesama. Sejarah akan mengenang jasa2nya, jasa yang diabdikan kepada keridhoan Allah dlm setiap aktifitasnya. Hidup sekali, mati meraih surgaNYA dlm damai dan bahagia.

_Sesungguhnya sedekah orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri_ (terj. HR Thabrani). _Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar