Skip to main content

Susah Payah

Bekerja itu melelahkan, bersekolah itu mahal dan butuh perjuangan dalam belajar. Berumah tangga itu membutuhkan modal yang tak sedikit, dan membesarkan anak-anak itu butuh kesabaran. _Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah_ (terj QS al Balad: 4).

Kesulitan atau kesusahan merupakan bagian hidup manusia. Siapapun kita sepanjang masih berstatus manusia pasti pernah, sedang, dan akan mendapat kesulitan, susah dan kepayahan.

Agama menuntut kita utk memahami kehidupan. Harapan terbesar manusia hidup di permukaan bumi ini utk mendapatkan kenyamanan dan memperoleh kebahagiaan. Penilaian terpenting dalam hidup kita adalah seberapa jauh teguhnya sebuah perjuangan, karena di sana teruji keyakinan, keikhlasan dan tawakal, cermin penyerahan diri kepada Allah secara total.

Sesulit apapun permasalahan yang kita hadapi, apabila kita bisa terima dengan hati bersih penuh dengan keikhlasan dan ketawakalan, insya Allah semua akan berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan. Namun sebaliknya semudah apapun permasalahan yang hadir bila diterima dengan hati yang sempit akan berubah menjadi beban yang sangat berat.

Kita ini memerlukan susah payah sebelum dapat menikmati kebahagiaan. Nikmat makan baru benar-benar kita sadari setelah manusia susah payahnya merasakan lapar. Terngiang-ngiang petuah guru kami di pesantren, “Tidak kutanyakan hasilmu karena Allah yang mengaturnya. Saya hanya ingin bertanya, sejauh mana perjuanganmu?"

Hakekat hidup ini tak ada susah payah. Apa yang kita kenal dengan kesulitan, kelelahan dan kepayahan itu adalah pintu masuk kenikmatan. Susah payah itu rahmat Allah yang disamarkan wujudnya bagi kita.

Selamat menikmati masalah, temukan jalan keluar terbaik. Bila pun seolah menemukan jalan buntu dari masalah yang ada, tetaplah kuat, tegar dan percaya bahwa sebesar-besar masalah, ada Allah SWT yang paling besar. Bermunajatlah kepadaNYA, jangan bosan, pagi-siang-sore hingga malam. Yakinilah bahwa rahmat dan kasih sayangNYA akan memberikan kesadaran tentang kelemahan, khilaf dan dosa kita. Saat itulah dinding masalah akan runtuh. _Cukuplah Allah sebagai sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami_ (lihat QS Ali’Imran:173)._Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar