Skip to main content

Waktu

Esok hari sudah berubah tahun masehi, selamat datang 2022. Tak ada yang abadi pada kehidupan kita selain perubahan. Mereka yang tak berubah dari buruk menjadi baik atau dari baik menjadi lebih baik diibaratkan seperti orang yang jatuh di lubang yang sama dua kali.

Karunia Allah Ta'ala atas manusia itu berbeda satu sama lainnya, baik kedudukan, warna kulit, suku bangsa, keyakinan, budaya dan seterusnya. Hanya satu karunia yang sama, yaitu waktu.

Kita sama2 mendapatkan satu menit 60 detik, satu jam 60 menit, satu hari 24 jam, satu pekan tujuh hari, satu bulan berkisar 30an hari. Satu tahun itu 365 hari dalam hitungan Syamsiyah py selisih 11 hari di hitungan Qomariyah.

Waktu itu karunia Allah SWT yang paling unik dan berharga. Tak tersentuh indra, datang sesuai _sunnatullah,_ tak pernah berhenti dan jika berlalu tidak pernah kembali. Jangan pernah kehilangan waktu, karena ia tak bisa tergantikan dengan apapun.

Seiring bergulirnya waktu, kita terus harus berubah menuju hal-hal yang baik, positif, dan bermanfaat, baik bagi diri kita maupun orang lain. Allah itu sangat mencintai mereka yang beriman dan selalu berusaha berubah menjadi lebih baik. Tak pernah merasa lelah untuk meningkatkan kemuliaan dengan meninggalkan sesuatu yang tak bermanfaat bagi dirinya.

Kita ini kesulitan menyempatkan waktu untuk Allah, hampir tak ada waktu mencari bekal menuju SurgaNYA. Kita merasa sok sibuk, terlalu padat jadual urusan-urusan dunia sehingga terabaikan waktu untuk berdoa, sujud, menangis dan mendekatkan diri kepada Illahi.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ

Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur (QS albaqoroh: 255).

Allahlah yang super sibuk, tak pernah terlambat menerbitkan mentari pagi, mempergilirkan siang dan malam. Tak ada makhluk yang luput dalam karunia pembagian rezekiNYA dan kebaikan setiap saat terus tercurah atas kita.

Semoga masih ada waktu bagi kita untuk menebar kebaikan. Dunia ini sementara, seperti musafir yang beristirahat di bawah pohon rindang. Perjalanan akan dilanjuntukan, kematian adalah akhir kehidupan dunia menuju hidup abadi. Kematian sudah dekat, bisa datang tiba-tiba, tak pernah konfirmasi waktunya. Semoga iman dan amal sholeh menjadi bekal, insya Allah bertemu ajal dalam kebaikan, _bihusnil khatimah._Aamiin._Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar