Skip to main content

Bukan Boss!

Harry Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store di London Inggris, sukses menjadikan toko swalayannya terbesar di dunia. Beliau berbagi kesuksesan dengan menjadi seorang "Pemimpin" dan bukan menjadi "Boss".

Boss itu mempekerjakan bawahannya, tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka. Boss itu mengandalkan kekuasaannya, tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baiknya. Boss menimbulkan ketakutan, tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih. Boss mengatakan AKU, tetapi seorang pemimpin mengatakan KITA. Boss menunjuk siapa yang bersalah, tetapi seorang pemimpin menunjuk apa yang salah. Boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan, tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya. Boss menuntut rasa hormat, tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.

"Pergi!" kata boss, tetapi pemimpin akan berkata, "Mari kita pergi!". Betapa kita sering gagal utk menjadi pemimpin karena tidak mampu bersikap sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai Boss.

Kepemimpinan dalam agama dimaknai sebagai amanah. Kepemimpinan itu mengandung dua pengertian. Pertama, _Ulil Amri,_ artinya pemimpin orang yang mendapat amanah utk mengurus urusan orang lain. Kedua, _Khadimul Ummah,_ artinya pemimpin harus menempatkan diri pada posisi sebagai pelayan masyarakat, berusaha dan berupaya sekuat tenaga supaya organisasi yang dipimpinnya maju, pegawainya sejahtera, serta masyarakat dan lingkungan sekitarnya menikmati kehadiran organisasi tersebut.

_Sesungguhnya kepemimpinan itu adalah suatu amanah dan di Hari Kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan kecuali mereka yang mengambilnya dengan cara yang baik, serta dapat memenuhi kewajibannya dengan baik sebagai seorang pemimpin_ (HR Muslim). _Allahu a'lamu bishowab._

Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)

" Servant of Allah "
Agar mudah mengakses pptqinsanqurani.com di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".
Buka Komentar