Kepemimpinan
4.1.22
Kehidupan kita ini semakin kompleks. Masalah demi masalah terus datang silih berganti. Permasalahan yang terjadi tidak berdiri sendiri, tapi saling terkait dengan masalah-masalah lainnya. Masalah politik tidak semata-mata urusan politik, terkait urusan sosial, ekonomi, dan budaya bahkan agama.
Upaya menyelesaikan suatu masalah harus mempertimbangkan banyak aspek dan orientasi utamanya kepada pemecahan masalah. Termasuk permasalahan kepemimpinan.
Semua kita itu pemimpin. Pemimpin keluarga, istri pemimpin internal keluarga, suami memimpin mengurusi semua anggota keluarga, pemimpin masyarakat, perusahaan dan organisasi. Termasuk RT, RW, lurah, camat dan sampai kepala negara adalah pemimpin.
Pemimpin adalah orang yang berada di depan, orang yang dipatuhi dan diikuti. AlQur'an membagi tipologi pemimpin menjadi dua. Pertama, pemimpin durhaka yang menjadikan kita sengsara dunia akherat. _Dan kami jadikan di antara umat manusia itu pemimpin2 yang mengajak umatnya ke dalam api neraka._ (QS al-Qashash: 41).
Kedua, pemimpin yang memberi pencerahan kepada umat manusia, mengantarkan kita mendapatkan kemuliaan dunia akherat. _Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin2 yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah_ (QS al-Anbiya: 73).
Esensi dari tujuan2 kepemimpinan atau kekuasaan ini ialah menegakkan perintah Allah SWT di muka bumi sesuai dengan ketentuan syariatNYA, memerintahkan dan menebarkan segala kebajikan sekaligus mencegah dan menghentikan segala bentuk kerusakan (lihat QS al-Hajj: 41).
Berhati-hatilah dalam menentukan dan memilih pemimpin. Apapun akibat yang dilakukannya, maka kita pun akan turut bertanggung jawab terhadapnya. Jika kepemimpinannya baik, maka kita akan merasakan nikmatnya. Sebaliknya, apabila kepemimpinannya buruk, maka kita pun akan merasakan kerusakan dan kehancurannya.
Semoga kita semua bisa menjadi 'pemimpin' yang amanah dan bisa mensejahterakan dan masyarakat serta lingkungan dpt menikmati kepemimpinan kita. _Allahu a'lamu bishowab._
Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)
