Petunjuk
13.1.22
Tak ada sesuatu yang 'paling' dibutuhkan manusia untuk mengarungi hidup melainkan petunjuk, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Allah. Bagi mereka yang konsisten beribadah akan memohon doa mendapatkan petunjuk jalan yang lurus, jalan yang mengantarkan kenikmatan bukan jalan maksiat yang menghadirkan murka Tuhan dan bukan jalan sesat karena kebodohan.
Petunjuk atau yang dikenal 'hidayah' merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah terhadap hambaNYA. Apapun yang terjadi di dunia ini tak ada yang berjalan secara kebetulan, benda-benda di jagat semesta ini telah diikat dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Penguasa. Bahkan bagi umat manusia, Allah Ta'ala telah menerapkan hukum-hukum kehidupan.
Petunjuk hidayah mampu mengantarkan kita kepada tingkat tertinggi dalam kehidupan. Makna hidayah berarti _adh-dhilalah,_ bimbingan Allah lewat hati dengan lembut. DIA mengajak kita untuk sampai kepada kebenaran. Hidayah juga dimaknai sebagai semua bentuk kebajikan yang di harapkan. Hidayah sering diartikan sebagai bentuk kesadaran seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Lebih sukses, lebih bahagia hingga rumah tangga tenang.
Kitab suci menyeru manusia agar mengarahkan hati dan jiwanya pada sifa-sifat yang terpuji. Jujur, setia kawan, persaudaraan, adil, berbaik sangka, kedermawanan, tolong menolong, penyantun, pemaaf, ramah, bersih hati, menepati janji, disiplin sampai mencintai ilmu.
Para Rasul menjadi teladan terbaik yang mengajarkan kita untuk melakukan dan menampilkan perbuatan-perbuatan terbaik dalam memenuhi hak-hak Allah, sesama manusia dan lingkungan dengan cara yang paling sempurna, jelas, mudah dan efektif. Rasulullah (Utusan Allah) dihadirkan untuk mengajarkan prinsip-prinsip efektif dalam hal menciptakan dan meraih kemaslahatan sekaligus menghindarkan bahaya dan kemudaratan.
Butuh banyak uraian yang menghabiskan banyak tulisan untuk menjelaskan petunjuk agama. Namun kaidah sederhana bahwa setiap kemaslahatan yang dipandang akal sehat, logis sebagai yang terbaik, umat beragama dituntut untuk meraihnya. Tak ada satu pun yang diharamkan alQur'an atas setiap ilmu pengetahuan yang benar dan bermanfaat bagi kemaslahatan kita._Allahu a'lamu bishowab._
Ditulis oleh: Ustadz Ipmawan Muhammad Iqbal, M.Ag (Pembina Yayasan PPTQ Insan Qur'ani)
